Sebagaimana telah dijelaskan di entri sebelumnya, dalam mengkaji budaya populer ada tiga konsep penting, yaitu budaya, ideologi, dan populer. Entri sebelumnya sudah memberikan definisi budaya yang terkait dengan kajian budaya populer, maka kali ini akan menjelaskan konsep kedua yaitu konsep ideologi.
Berkaitan dengan ideologi, John Storey, dalam bukunya yang berjudul "Teori Budaya dan Budaya Pop", memberikan lima definisi ideologi. Pertama, ideologi merupakan suatu
pelembagaan gagasan-gagasan sistematis yang diartikulasikan oleh sekelompok
masyarakat tertentu. Kedua, ideologi
adalah teks-teks atau praktik-praktik budaya tertentu yang menghadirkan
berbagai macam citra tentang realitas tertentu yang sudah didistorsi atau
diselewengkan. Teks-teks dan
praktik-praktik itulah yang kemudian memproduksi apa yang disebut sebagai
‘kesadaran palsu’. Ketiga, ideologi adalah teks-teks budaya atau ‘bentuk-bentuk
ideologis’ untuk mempresentasikan citra tertentu tentang dunia. Keempat, ideologi
bukan hanya sebagai pelembagaan ide-ide, tetapi juga sebagai suatu praktik
material. Artinya, ideologi bisa dijumpai dalam ‘praktik’ kehidupan sehari-hari
dan bukan hanya dalam ‘ide-ide’ tertentu tentang kehidupan sehari-hari. Kelima,
ideologi berfungsi terutama pada level konotasi, makna sekunder, makna yang
seringkali tidak disadari, yang ditampilkan oleh teks atau praktik, atau yang
bisa ditampilkan oleh apapun. Ideologi (atau mitos, menurut Barthes) dalam
definisi ini menuntun kita pada perjuangan hegemonik untuk membatasi konotasi,
untuk menetapkan konotasi-konotasi partikular, dan memproduksi
konotasi-konotasi baru (2003, 4-9). Dalam sudut pandang cultural studies, yaitu pernyataan dari Stuart Hall, jika ingin membahas budaya pop kita tidak bisa tidak membahas idelogi. Hal ini berdasarkan anggapan bahwa semua fenomena atau gejala budaya yang terjadi disekeliling kita adalah hasil konstruksi makna dari pihak-pihak yang mempunyai kepentingan. Dengan kata lain, pembahasan mengenai budaya pop kita tidak bisa mengabaikan ideologi yang terinternalisasi di dalam media dan elemen budaya pop tersebut. Maka dari itu penting adanya kita memahami tentang konsep ideologi.
No comments:
Post a Comment