Sunday, June 13, 2010

3 Konsep dalam pengkajian Budaya Populer

Seperti yang disebutkan Aji dalam blog sebelumnya, budaya populer memang masih menjadi "momok" dalam kalangan pakar budaya. Hingga saat ini belum ada definisi yang kongkrit yang dapat menjelaskan apa itu budaya populer?

Budaya, ideologi dan populer merupakan konsep penting dalam pengkajian budaya populer. Raymond Williams (dalam Storey, 1993:2)budaya didefinikan sebagai "...a particular way of life, whether of a people, a period or a group". definisi ini menganggap budaya sebagai "lived culture" atau "cultural practice" Misalnya perayaan Hari Raya, kebiaasan membaca komik di kalangan remaja, karaoke, dan sebagainya. selain itu Williams juga memaparkan "culture could be used to refer to the works and practices of intelectual and especially artistic actvity". Definisi ini menganggap budaya sebagai "culture texts". Budaya dalam konteks ini berbentuk teks-teks atau praktik-praktik kegiatan artistik seperti sinetron, musik pop, komik, gaya berpakain, dan sebagainya.

.....to be continued

Friday, June 11, 2010

Budaya Populer

Apa sih budaya populer itu?
Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering dilontarkan ketika kita ingin mengkaji ataupun meneliti budaya populer. Apalagi kalau yang kuliah di sastra Jepang, ketika kita ingin mengkaji hasil karya budaya populer Jepang, seperti anime, manga, ataupun j-pop, pasti deh dosen kita akan menanyakan hal ini.

Jadi apa sih budaya populer itu?
Sudah banyak buku-buku yang telah terbit membahas budaya populer ini, salah satunya adalah bukunya John Storey yang berusaha memetakan budaya populer tersebut.
Menurut John Storey, momok yang bernama budaya populer tersebut, bisa dipetakan menjadi enam definisi.

Yang pertama adalah kalau kita melihat dari istilah populer itu tersebut. Kalau menurut Raymond Williams populer itu mempunyai empat makna. yaitu : "banyak disukai orang," "jenis kerja rendahan," "karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang," budaya yang memang dibuat oleh orang untuk diriya sendiri." Budaya populer merupakan penggabungan antara kata budaya dan kata populer ini, jadi dapat kita simpulkan bahwa budaya populer adalah budaya yang banyak disukai orang dan bersifat dinamis dan periodik. Dengan kata lain, budaya populer ini tidaklah statis tapi akan mengalami perkembangan sesuai dengan selera masyarakat pada periode tertentu.

Definisi kedua adalah budaya populer didefinisikan sebagai budaya yang tertinggal atau budaya rendah. Definisi ini dikaitkan dengan adanya budaya tinggi atau budaya adiluhur. Ketika budaya populer dibandingkan dengan budaya tinggi atau budaya adilihur, maka budaya populer dianggap sebagai budaya yang tidak bisa masuk ke dalam katagori budaya tinggi, karena itu budaya populer dikatakan sebagai budaya yang tertinggal atau budaya rendah.

Untuk definisi ketiga adalah budaya populer sebagai budaya massa. Pada definisi ini, penakanan dilihat dari jumlah produksi. Dikatakan bahwa budaya populer sebagai budaya massa secara komersial tidak bisa diharapkan. Ia diproduksi massa untuk konsumsi massa, karenanya budaya hanyalah dianggap sekedar rumusan untuk memanipulasi massa.

Sedangkan definisi keempat, menganggap bahwa budaya populer adalah budaya "Rakyat." Budaya populer ini dianggap sebagai sesuatu yang diterapkan pada "rakyat" dari atas. Jadi kalau kita melihat budaya populer dari sudut pandang ini maka kita harus memperhatikan siapa yang dimaksud rakyat dan siapa yang dianggap sebagai "atas" atau produsen atau kaum kapitalis yang menciptakan pasar.

Pada definisi kelima, yang jadi dedekotnya adalah tokoh-tokoh dari aliran marxis. Pada definisi ini budaya populer adalah wujud pengambaran hubungan antara kaum dominan dengan kaum subordinasi, yang merupakan pengembangan konsep Hegemoninya Antonio Gramsci. Budaya populer dianggap sebagai penciptaan kesadaran semu dari kaum kapitalis modern kepada masyarakat umum.

Terakhir definisi keenam adalah budaya populer adalah budaya postmo, sehingga budaya tidak lagi diakui adanya budaya tinggi dan pop. Jadi semua kondisi, kejadian, artifak semuanya dianggap sebagai suatu fenomena ataupun gejala yang ada makna lain dibaliknya.

Jadi inilah budaya populer yang dipetakan oleh John Storey. Bagaimana dengan budaya populer Jepang itu sendiri? Jawaban mungkin akan anda temukan di tulisan mendatang. He he he he :)