Monday, July 19, 2010

Apa sih MIDI itu ?

~Musical Instrument Digital Interface.
Sebuah teknologi yang memungkinkan alat musik elektronik, komputer, dan alat-alat lainnya terhubung secara teratur, dapat saling mengirim pesan, terkontrol dan bersinkronisasi dalam waktu yang bersamaan. Singkatnya di jaman sekarang MIDI ibaratnya file mentah standar internasional untuk notasi musik. Soalnya dari MIDI pun kita dapat menulis partitur musik dan dapat langsung dimainkan.

Siapa yang menemukan?
~Sekalipun banyak orang yang telah merintis konsep tentang pembuatan MIDI, MMA (Asosiasi Manufaktur MIDI) mengakui Dave Smith dari Sequential Circuits, Inc. Ia mengajukan sebuah karya tulis kepada Audio Engineering Studio, USA. pada tahun 1981 dan diterima dengan amat baik. Kemudian spesifikasi MIDI 1.0 diluncurkan ke publik pada tahun 1983. Kini Dave Smith dikenal sebagai bapak penemu MIDI. Teknologi MIDI pun telah distandarisasi dan dikelola oleh MIDI Manufacturers Association (MMA).

Apa saja sih yang dibutuhkan untuk membuat MIDI?
~Mari kita bayangkan. Membuat file data MIDI tak jauh berbeda seperti seorang koki yang sedang mempersiapkan sebuah masakan. Masakan di sini tentunya berarti file data MIDI. Pada dasarnya kita membutuhkan sebuah penyimpan data digital dan alat untuk mengutak-utik data. Misalnya sebuah komputer atau Keyboard berbasis MIDI. Ini adalah ‘’dapur’nya.
Dalam dapur tersebut tentunya ada macam-macam perabot dapur yang tersedia. Ibaratkan saja kabel input/output MIDI, MIDI interface, headphone atau floppy disk yang anda punya sebagai pisau dapur, sendok, mixer, penghalus merica, atau penumbuk bawang/cabai/rempah; segalanya tersedia dalam dapur anda, bukan?

Bagaimana proses awalnya?
~Ayo berkhayal tentang masakan lagi. Pertama-tama sang koki akan menentukan ‘resep’ apa yang akan ia buat hari itu. Anggap saja ‘resep’ itu adalah sebuah lagu. Ambil sejumput gesekan cello, 5 siung gesekan biola, 1/2 sendok makan petikan harpa halus diiris tipis, dan 500g bunyi piano. Aduk bunyi piano dengan sejumput gesekan cello. Diamkan 5 menit. Iris tipis 5 siung gesekan biola, tumis, lalu masukkan adonan piano dan biola, sambil diaduk masukkan 1/2 sendok makan irisan petikan harpa. Selalu gunakan ‘alat dapur’ yang memadai. Keyboard atau sebuah MIDI controller di sini berfungsi sebagai ‘’pisau dapur’ yang memastikan anda mendapatkan irisan yang sesuai.

Jika tak punya MIDI controller bagaimana?
~(Ternyata proses memasak itu paling mirip dengan menggubah lagu dalam format MIDI ya) Tidak semuanya harus dipotong dengan pisau dapur bukan? Terkadang kita harus menggunakan cetakan untuk membentuk adonan atau tangan kita untuk membagi-bagi adonan. Di sinilah fungsi sebuah software komputer yang dapat memudahkan kita membuat lagu, mengetik/mengklik satu persatu nada yang kita inginkan, tahap demi tahap.
Jika anda adalah seorang otodidak yang tidak dapat membaca partitur musik, proses seperti ini amat berguna untuk menuangkan ide dalam kepala anda ke dalam tiap track dalam waktu yang relatif singkat. Itu pun tergantung kerajinan dan ketrampilan anda untuk mencari jalan termudah atau tercepat menghasilkan sebuah komposisi lagu.

Apa saja kemampuan standar MIDI?
Dalam file MIDI standar atau yang dikenal dengan GM (General MIDI) terdapat 16 jalur/ channel dan 128 pilihan alat musik/ instrument patch yang bisa dikontrol dengan fungsi controller MIDI. Kalau 1 channel dapat mewakili satu instrumen musik, maka paling banyak ada 16 instrumen yang dapat dimainkan secara bersamaan.
Di dunia telekomunikasi seluler ini dikenal dengan fitur polyphony. Cobalah periksa ringtone telepon seluler anda. Itu bisa saja merupakan file MIDI. GM pun telah berkembang menjadi bermacam standar yang dipakai di beberapa alat musik elektronik. Misalnya kemampuan GM2 yang bisa memainkan lebih dari 16 channel. Masih banyak lagi kemampuan MIDI standar yang bisa anda temukan sendiri dengan mengotak-atiknya. Seperti halnya pulau harta karun, ini bisa juga jadi jebakan bagi anda yang ingin menghasilkan suara MIDI menyamai instrumen aslinya. Masih ingat seperti apa suara soundtrack dari beberapa acara televisi kita?

Bagaimana perkembangan MIDI di dunia?
Selain MMA, pengelola yang mengembangkan dan mempublikasikan MIDI di luar USA adalah AMEI (Association of Musical Electronic Industry) yang berbasis di Jepang.
Hingga kini, bermacam-macam penggunaan musik berbasis MIDI telah memudahkan proses rekaman, pembuatan musik latar game, bahkan mengatur pencahayaan panggung pertunjukan secara otomatis dengan fungsi protokol MSC (MIDI Show Control) yang dirancang pada tahun 1991.
Akhir-akhir ini banyak dibuat robot yang dapat bermain musik, dengan memainkan file MIDI sebagai sumber data mereka.

Apa benar musik MIDI sangat identik dengan
Soundtrack/ musik pengiring game elektronik?
File MIDI yang teramat kecil ukurannya apabila dibandingkan dengan file-file audio (apabila diubah menjadi digital), sangat menghemat ruang penyimpanan data dalam sebuah piranti. Inilah yang menyebabkan file-file MIDI amat populer digunakan dalam industri game sepanjang era ’80 dan ‘90 an.
Pada zaman itu, piranti game yang diperjualbelikan belum lazim memakai CD seperti saat ini. Kualitas suaranya yang masih berbeda jauh dengan musik akustik pun mempengaruhi penilaian banyak orang hanya dengan membandingkannya sekilas saja. Hal tersebut pun juga masih terlihat hingga kini. Orang sepintas akan menilai musik MIDI sebagai musik game.
Seiiring zaman, musik akustik pun mulai dapat digunakan secara luas dalam CD yang kapasitasnya kian bertambah. Namun musik MIDI tetap mempertahankan kedudukannya yang terhormat dalam industri game, sebab banyak pula perusahaan pembuat piranti lunak yang mencari cara untuk memiripkan hasil karya MIDI dengan alat musik asli. Di samping itu, beberapa tema game futuristik menuntut penggunaan instrumen elektronik yang mau tak mau, berbasiskan MIDI.

Dapatkah musik MIDI menyaingi musik akustik?
Musik berbasis MIDI yang terbatas, bagaimanapun tak akan pernah bisa menggeser kedudukan musik akustik yang dimainkan langsung oleh anggota tubuh, pikiran dan perasaan manusia. Dari berbagai segi, ada banyak hal yang tak dapat diwakili sebuah file MIDI dalam menyajikan lagu yang bisa dinikmati atau dirasakan secara penuh, selain kemampuannya untuk memudahkan pekerjaan. MIDI merupakan instrumen musik, hanya salah satu alat yang sejajar dengan instrumen musik lainnya, tentu saja dengan segala kelebihan maupun kekurangannya. Bagaimanapun, tanpa manusia yang menjadi ‘koki’nya, masakan ini pun tak akan dapat ‘disajikan’.

4 comments:

  1. gomen, bet...aku bener gak 'mudeng' ma artikel ini...mungkin krn aku gak minat sama isi artikelmu...tapi, menurutku kalo aku baca sekilas dgn sekali 'scanning', aku makin gak paham sama sekali...yg bikin aku gak paham adalah apa hubungan MIDI dengan budaya populer? terutama budaya populer Jepang? apalagi artikel ini gak nyinggung sama sekali tentang Jepang...mohon penjelasannya, yach.

    ReplyDelete
  2. Wah, si Nadya bingung. Ini sebenarnya tulisannya si Rizki (yg waktu di Senayan City dikenalin). SIngkatnya MIDI itu adalah musik yang dihasilkan bukan dari alat-alat musik konvensional (Gitar, drum, atw yg lain2), tetapi dari komputer atw alat2 elektronik.

    Hubungan dengan budaya Populer, yah MIDI dan musik serta lagu yang dihasilkan melalui MIDI ini kan sebenarnya wujud dari hasil budaya populer Jepang. Dengan adanya fenomena MIDI ini, tentu akan melahirkan fenomena2 baru di dalam budaya dan masyarakat Jepang pada khususnya dan dunia pada umumnya, nad. Yah kira2 seperti itu lah hubungannya.

    ReplyDelete