Tuesday, September 14, 2010

Visual-Kei

Saat kita naik kendaraan, kita melihat satu obyek yang menarik perhatian kita, kita akan mengeluarkan ekspresi spontan sesuai dengan perasaan kita. Belum tentu sebuah apresiasi, tetapi bisa saja suatu hal perasaan kekecewaan, sedih, bingung, dan sebagainya. Contoh seperti saat kita melihat kecelakaan sepeda motor di jalan, biasanya pada saat seperti ini kita akan mengeluarkan ekspresi kasihan, tapi ada juga orang yang menertawakan atau menyanjung. Begitu juga ketika kita tanyakan kepada orang tuna netra mengenai lukisan surealis dari Salvador Dali, pastinya dia akan marah akan pertanyaan itu.

Kata atau istilah Visual-Kei yang merupakan bahasa perpaduan serapan bahasa Inggris dan bahasa Jepang, jika kita teliti terdiri dari kata ‘visual’ dan ‘kei’. Visual yang dalam kamus Oxford adalah of or connected with seeing or sight, yang artinya sesuatu berhubungan dengan penglihatan atau tampilan. Kei yang artinya sistim, aliran, dan keturunan. Visual-Kei yang biasa orang mengartikannya aliran yang berhubungan seni peragaan atau penampilan. Mungkin hampir serupa dengan istilah visual art, tetapi obyeknya berupa lukisan, guci keramik, patung, arsitektur, dan lain-lain.

Ada orang yang mengatakan visual-kei itu hanyalah penampilan luar, tetapi sebenarnya dengan penampilan itulah kita bisa melihat karakter dari manusia itu. Adapun dengan model atau warna yang bisa kita lihat pada obyek tersebut terdapat pesan yang disampaikan kepada kita.

Ketika kita lihat di pertandingan sepak bola dunia, ada disatu bagian berwarna merah dan satu bagiannya berwarna biru. Jika kita di luar negeri, bisa saja kita menebak itu kelompok Hooligans atau supporter Manchester United, tanpa melihat lambang Red Devil.

Ketika kita ke daerah Amazon, Amerika Selatan; kita juga bisa membedakan suku-suku dengan corak-corak yang spesifik. Di dalam satu suku pun kita juga bisa membedakan tanpa berkomunikasi mengenai mana yang penduduk biasa dengan kepala suku.

Apakah kita bisa melihat karakter, kelompok, pesan, dan sebagainya tanpa berkomunikasi? Jawabnya “ya”, walau terkadang hanya sebuah asumsi, karena itu hanya sebagian informasi yang kita dapat simpulkan sementara berdasarkan pengetahuan yang pernah kita dapatkan.

Berbicara mengenai appearance atau tampilan, ada satu kejadian yang cukup menggemparkan dunia dengan kehadiran 3 Tenors (Pavarotti, Domingo, dan Carreras). Mereka bertiga menampilkan sebuah panggung spektakuler, yakni tata pencahayaan, amplifier yang cukup besar, dan dekorasi yang modern, padahal mereka hanya membawakan lagu-lagu klasik era 1800-an dan tempatnya di Caracalla, Roma (video). Lagu lama dengan penampilan baru, apakah ini bisa juga kita anggap dengan visual-kei?

1 comment:

  1. Konbanwa.
    Diya desu.
    Saat ini sedang menulis tentang visual-kei.
    Douzo yoroshiku onegaishimasu.
    v(^-^)v

    ReplyDelete